Sunday, 27 December 2015

Conjunctions dan Penggunaannya

Conjunction atau kata sambung adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan/menggabungkan kata dengan kata yang lain, phrase dengan phrase yang lain, atau clause dengan clause yang lain. Ada 3 tipe conjunctions: coordinating conjunctions, correlative conjunctions, dan subordinating conjunctions.

1). Coordinating conjunctions

Conjuctions ini digunakan untuk menggabungkan kata dengan kata yang lain, menggabungkan phrase dengan phrase yang lain, atau kalimat dengan kalimat yang lain. Yang dihubungkan oleh conjunction tipe ini harus merupakan element kalimat yang sama, misalnya: subject+subject, verb phrase+verb phrase, sentence+sentence.
Ada 7 coordinating conjunctions yaitu: for, and, nor, but, or, yet, so. Untuk mempermudah mengingatnya coba gunakan akronim ini: FANBOYS; F untuk for, A untuk and, N untuk nor, dan seterusnya.
Contoh:
  1. The boy keeps the lights on, for he is afraid of sleeping in the dark. (Anak itu membiarkan lampunya menyala karena dia takut tidur dalam keadaan gelap).
  2. He has one good dictionary and at least 3 good English books. (Dia punya 1 kamus bagus dan paling tidak 3 buku bahasa Inggris bagus).
  3. She is a vegetarian. She will not eat beef, nor will she eat chicken. (Dia seorang vegetarian. Dia tidak akan makan daging sapi, dia juga tidak akan makan daging ayam).
  4. She is cute but evil. (Dia cantik tapi jahat).
  5. Do you want to go with me or to stay home? (Apakah kamu mau ikut saya atau tinggal di rumah?).
  6. I didn’t study, yet I passed the exam. (Saya tidak belajar, tetapi saya lulus).
  7. My dad was very tired, so he went to bed earlier. (Papa saya sangat capek, oleh karena itu dia pergi tidur lebih awal).
Note:
  • Gunakan koma sebelum conjunction jika conjunction tersebut menggabungkan dua kalimat. Koma juga digunakan jika conjunctions menggabungkan lebih dari 2 kata atau phrase. Contoh: We studied math, physics, and chemistry last semester.
  • For juga berfungsi sebagai preposition. Sebagai preposisiton, for diikuti oleh noun. Contoh: I am waiting for a cab. (i.e. cab = taxi)
  • Yet juga berfungsi sebagai adverb. Contoh: I haven’t finished reading this article yet. Lihat penggunaan adverb yet pada pembahasan tentang present perfect tense.
  • So = as jika diikuti oleh adjective/adverb. Lihat penggunaannya pada pembahasan tentang comparisons.
  •  

2). Paired conjunctions/Correlative conjunctions

Conjunctions ini juga menggabungkan element-element kalimat seperti di atas. Bedanya adalah selalu digunakan secara berpasangan.
both…and
either…or
not only…but also
neither…nor
Contoh:
  1. Both my sister and my brother can play the guitar. My sister dan my brother dua-duanya bisa main gitar).
  2. He is not only handsome but also smart. (Dia bukan saja tampan tapi juga pintar). Note: jika not only diletakkan di awal kalimat, lakukan inversi terhadap auxiliary/be/do,does,did ke depan subject kalimat. Jadi kalimat ini juga dapat ditulis: Not only is he handsome but also smart.
  3. Either the students or the teacher is going to go to the museum tomorrow. (Baik murid-murid maupun guru akan pergi ke museum besok).
  4. Neither John, Sussie nor I have a good studying habit. (Baik John, Sussie maupun saya tidak punya kebiasaan belajar yang baik). Mungkin, belajarnya hanya jika ada ujian.
Note: Dengan perkecualian both…and, jika corrective conjunctions menggabungkan singular dan plural subjects, bentuk verb (apakah singular atau plural) ditentukan oleh subject yang paling dekat dengan (yang langsung diikuti oleh) verb tersebut.
Perhatikan: pada contoh 3 digunakan is going to (bukan are going to) karena langsung mengikuti the teacher (singular subject). Pada contoh 4 digunakan have (bukan has) karena langsung mengikuti I. Sekarang coba kita perhatikan penulisannya, ketika posisi subjectnya diputar:
  1. Either the teacher or  the students are going to go to the museum tomorrow. (Baik guru maupun murid-murid akan pergi ke museum besok).
  2. Neither John, I nor Sussie has a good studying habit. (Baik John, saya maupun Sussie tidak punya kebiasaan belajar yang baik).

3). Subordinating conjunctions

Subordinating conjuctions adalah kata-kata yang dapat digunakan untuk membentuk adverbial clause (yang umumnya merupakan anak kalimat /subordinate clause) dari kalimat pokok (main clause). Jumlah conjunctions tipe ini sangat banyak dan pada umumnya adalah adverbs. Conjunction tipe ini dapat dikelompokkan menjadi 5, yaitu conjunction yang menyatakan waktu (time), sebab akibat (cause dan effect), makna berlawanan (opposition), tujuan (purpose), dan pengandaian (conditional).
a. Digunakan untuk menyatakan waktu (time).
Waktu
after (setelah)
till (hingga/sampai)
the first time (pertama kali)
before (sebelum)
as soon as (segera setelah)
the second time (kedua kali)
when (ketika)
once (segera setelah)
the last time (terakhir kali)
while (sementara)
as long as (sepanjang)
the next time (kali berikut)
as (sementara)
so long as (sepanjang)
by the time
since (sejak)
whenever (setiap kali)

until (hingga/sampai)
every time (setiap kali)

Contoh:
  1. We will play football after we finish doing the homework. (Kami akan main bola setelah kami selesai mengerjakan PR).
  2. Before they got married last month, they had been seeing each other for almost ten years. (Sebelum mereka kawin bulan lalu, mereka telah pacaran selama hampir 10 tahun).
  3. When I got home last night, someone was trying to break into my house. (Ketika saya tiba di rumah tadi malam, seseorang sedang mencoba masuk  ke rumah saya). Note: Break into = masuk biasanya karena berniat jahat, i.e. mau mencuri, ect.)
  4. A friend of mine felt asleep on his desk while the teacher was teaching. (Teman saya tertidur di mejanya sementara pak guru menerangkan).
  5. She has turned into a different person since she became a famous artist. (Dia telah berubah menjadi orang yang berbeda sejak dia menjadi artis terkenal).
  6. I will keep studying hard until the final exam is over next week. (Saya akan terus belajar keras sampai ujian akhir selesai minggu depan).
  7. We will leave as soon as the rain stops. (Kita akan pergi/berangkat segera setelah hujan berhenti).
  8. As long as I live, I will never see your fucking ugly face again. (Selama saya hidup, saya tidak akan pernah mau lihat wajah kamu (yang sangat jelek) lagi). Subject ‘I’ sangat, sangat marah nih.
  9. Whenever I look at her picture, my heart beats fast. (Setiap kali saya pandang fotonya, jantung saya berdetak kencang).
  10. The first time we went to Bali, we went to Tanah Lot. (Pertama kali kami pergi ke bali, kami pergi ke Tanah Lot).
  11. The next time I play you, I will kick your ass. (Kali berikut saya main (lawan) kamu, saya akan kalahkan kamu. Note: kick your ass = kick your butt = mengalahkan. Sangat informal.
b. Digunakan untuk menyatakan sebab akibat (cause-effect).
Sebab akibat
because (karena)
inasmuch as (karena)
so…that (sehingga)
since (karena)
now that (karena sekarang)
such …that (sehingga)
as (karena)


Contoh:
  1. He got an accident because he drove while he was drunk. (Dia mendapat kecelakaan karena dia nyetir sementara mabuk).
  2. I passed that course easily since the questions were very easy. (Saya lulus mata kuliah itu dengan mudah karena soal-soalnya sangat mudah).
  3. Now that the semester is finished, I am going to rest for a few days and then take a trip to Bali. (Karena sekarang semesteran sudah selesai, saya akan istrahat selama beberapa hari kemudian tamasya ke Bali).
  4. As she had nothing to do, she asked me to come over to her house. (Karena dia tidak ada yang dikerjakan, dia meminta saya pergi ke rumahnya).
  5. Inasmuch as the two countries’ leaders didn’t reach an agreement, the possibility of war between the two countries remains open. (Karena kedua kepala negara tidak mencapai suatu kesepakatan, kemungkinan adanya perang antara kedua negara tersebut masih tinggi).
  6. The coffee is so hot that I can’t drink it. (Kopinya begitu panas, oleh karena itu, saya tidak dapat meminumnya).
  7. He has such a nice body that a lot of girls are attracted to him. (Dia punya badan yang begitu bagus, oleh karena itu, banyak cewek yang tertarik padanya).
c. Untuk menyatakan makna yang berlawanan (opposition).
Makna yang Berlawanan
although (walaupun
even though (walaupun)
while (sedangkan)
though (walaupun)
whereas (sedangkan)
no matter (tidak memandang)
Contoh:
  1. Although he is not tall, he is a very good volleyball player. (Walaupun dia tidak tinggi, dia seorang pemain bola volley yang sangat hebat).
  2. Jenny is rich, whereas Joni is poor. (Jenny kaya sementara Joni miskin).
  3. No matter how hard I tried, the math problems couldn’t be solved. (Tidak memandang betapa kerasnya saya mencoba, soal-soal matematika itu tidak dapat dipecahkan/diselesaikan).
d. Untuk menyatakan tujuan (purpose).
Tujuan
in order to (agar)
in order (that) (agar)
so that (agar)
Contoh:
  1. During the class, we need to be quiet in order to be able to listen to what the teacher says.
  2. I turned off the TV so that my roommate could study well.
  3. I turned off the TV in order (that) my roommate could study well.
  4. They keep practicing their English in order (that) their English improves steadily. (Mereka terus berlatih bahasa Inggris agar bahasa Inggrisnya terus meningkat).
Note: a) in order to diikuti oleh verbs, sedangkan in order (that) dan so that diikuti oleh clause (i.e. S +V). b). Arti so that di sini berbeda dengan so that untuk menyatakan sebab akibat. Perhatikan juga perbedaan polanya.
e. Untuk menyatakan pengandaian (conditional).
Conditional
if (jika)
whether or not
in case (that) (jika)
unless (jika tidak)
even if (walaupun jika)
providing (that) = if  or only if
only if (hanya jika)
in the event (that)
provided (that) = if  or only if
Contoh:
  1. If my parents were not home, I would invite my friends to come over. (jika orangtua saya tidak di rumah, saya akan undang teman-teman saya datang ke rumah).
  2. I will go unless it rains. (Saya akan pergi jika tidak hujan). Note: unless = if…not. Jadi, kalimataya dapat ditulis menjadi: I will go if it doesn’t rain.
  3. I don’t care no more whether or not you want to study = I don’t care no more whether you want to study or not. (Saya tidak peduli lagi apakah kamu mau belajar atau tidak).
  4. I have decided to marry her. Even if my parents disagree, I am going to marry her. (Saya telah memutuskan untuk mengawininya. Walaupun jika orang tua saya tidak setuju, saya akan (tetap) mengawininya).
  5. I’ll be in the library in case you want to find me. Note: in case = if
  6. The general election will go to the second round only if no candidate gets 50% + 1 votes during the first round. (Pemilu akan masuk ke putaran kedua hanya jika tidak ada kandidat yang memiliki perolehan suara 50% + 1 waktu putaran pertama. Note: Jika only if diletakkan di awal kalimat, maka dilakukan inversi auxiliary/be/do,does,did) ke depan subject main clause. Kalimat ini dapat ditulis menjadi: Only if no candidate gets 50% + 1 votes will the general election go to the second round.

Conjunctions
Kategori: Grammar - Dibaca: 1486 kali

Salah satu dari part of Speech yang perlu kita pelajari adalah Conjunctions. Conjunctions (Kata Sambung) adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan kata-kata, ungkapan atau kalimat dan sebagainya. Kata Sambung yang paling umum digunakan dalam Bahasa Inggris adalah "and", "or" dan "but".

Contoh:
  1. Jamie, Adam and Lee arranged to meet by The Bull at 7 o'clock.
    (Conjunction "and" menghubungkan "Jamie", "Adam" + "Lee") 
  2. It is a small but practical kitchen.
    (Conjunction "but" menghubungkan "small" + "practical")
  3. The manager or his secretary will notify you when the report is ready.
    (Conjunction "or" menghubungkan "manager" + "secretary")

PEMBAGIAN CONJUNCTION

Konjunction terbagi menjadi 2 kelompok utama yaitu:

1. COORDINATING CONJUNCTION

Yaitu menghubungkan kalimat-kalimat yang sederajat. Artinya kalimat yang satu tidak membutuhkan kalimat yang lainnya dan andaikan kalimat itu berdiri sendiri pun, tanpa adanya conjunction, maka makna kalimat tersebut sudah dapat dipahami dengan baik.

Conjunction jenis ini terbagi lagi menjadi:

a. Cumulative (Menunjukkan Penambahan)


Conjunction yang sering dipakai pada golongan ini adalah and, both...and, also, as well as, no less than, not only...but also, dsb

Contoh:
  1. You and I will go to Bali tomorrow
    (kalimat aslinya adalah "you will go to Bali tomorrow" dan " I will go to Bali tomorrow". Maka kalimat seperti ini dapat digabungkan seperti contoh tersebut)
  2. He is both an actor and a director
  3. He is clever and you are also
  4. He as well as you is guilty
    (be yang dipakai adalah "is" bukan "are". Silahkan pelajari kembali mengenai hal ini pada topik "Concordance/Agreement")
  5. He no less than you will be punished.
  6. Mr. Anderson is not only accused, but also convicted.
b. Alternative (Menunjukkan Pilihan)

Conjunction yang dipakai pada jenis ini adalah either...or, neither...nor, or, else, otherwise

Contoh:
  1. You can eat either the red apple or the green one.
    (Kamu boleh memakan salah satu apel yang berwarna merah ataupun yang berwarna hijau)
  2. You can eat neither the red apple nor the green one.
    (Kamu tidak boleh memakan apel yang berwarna merah ataupun yang berwarna hijau. Kalimat ini sama dengan " You can't eat both the red apple and the green one.")
  3. You or William is right.
c. Adversative (Menunjukkan Pertentangan)

Conjunction yang sering dipakai adalah but, still, yet, nevertheless, however, whereas, while

Contoh:
  1. Mrs. Henry is generous but her husband isn't.
  2. She is very wealthy still she isn't contented.
  3. He is very clever, nevertheless he often makes mistakes.
  4. I'd like to go; however, I haven't got time.
d. Illative (Menunjukkan Kesimpulan)

Conjunction yang dipakai adalah therefore, so, so then, then, for

Contoh:
  1. My sister was ill, therefore, she couldn't go to school yesterday
  2. It's time to go; so, let's start
  3. If you make mistake, then you must admit it.
  4. It is going to rain; for the barometer is falling

2. SUBORDINATING CONJUNCTION
Yaitu kata sambung yang menghubungkan antara anak kalimat dan induk kalimat. Artinya jika kita tidak menggunakan kata sambung, maka salah satu kalimat tidak dapat dimengerti maksudnya apabila ia berdiri sendiri.

Conjunction jenis ini terbagi lagi menjadi:
a. Apposition (Keterangan Tambahan)
  1. He said that he could pick me up
  2. Sean promised that he would tell me the truth
b. Cause and Effect (Hubungan Sebab Akibat)
  1. He could not pass the exam because he was lazy
  2. I will succeed to pass the exam since I have studied hard
c. Impact (Pengaruh atau Akibat)
  1. This coffee is too hot that I cannot drink it
  2. He ran too fast that he made himself exhausted
d. Purpose (Maksud dan Tujuan)
  1. I bought a lot of books that I can prepare myself to pass the exam
  2. You have to study hard in order that you can pass the exam
e. Condition (Syarat)
  1. You will pass the exam if you study hard
  2. I will come to your house provided that I am well enough
f. Concession (Pernyataan Mengalah)
  1. He kept working hard even though he was very tired
  2. She will probably fail however much she may try
g. Comparison (Perbandingan)
  1. Mr. William is as tall as Mr. Robert
  2. You are more beautiful than my girlfriend
h. Manner (Taraf atau Cara)
  1. The plane hasn't landed yet as far as I know
  2. Men will reap as they sow
i. Time (Waktu)
  1. You can sit on my seat while I stand
  2. I will be around you as long as I live


CATATAN TAMBAHAN
  • Conjunctions secara normal tidak akan pernah menimbulkan kesalahan serius, namun penulis kadangkala bingung untuk menempatkan koma sebelum Conjunction. Tidak ada peraturan yang mengatur tentang itu seperti "Jangan letakkan koma sebelum "and", dll.
  • Peraturannya adalah jangan letakkan koma sebelum Conjunction ketika conjunction tersebut berada sebelum unsur kalimat terakhir dalam sebuah urutan yang sederhana.
Contoh: 
  1. She went to the shop for eggs, milk and butter. (BENAR)
    (tidak perlu ada koma sebelum "and")
  2. It is a large but friendly dog. (BENAR)
    (Ini adalah sebuah urutan untuk "dog". tidak perlu ada koma sebelum "but".)
  3. Jamie, Adam and Lee arranged to meet at The Bull. (BENAR)
    (Urutan Orang; tidak perlu ada koma sebelum "and")
  4. Carl, David, and Sarah were all witnesses. (SALAH)
    (Urutan Orang; tidak perlu ada koma sebelum "and")
  • Namun, pada waktu tertentu, mungkin akan lebih tepat kita menggunakan koma dengan Conjunction pada sebuah urutan yang bersifat sederhana. Hal ini mungkin bertujuan untuk menghindarkan kebingungan orang lain dan membuat agar susunan nampak lebih rapi. 
Contoh:
  1. The news will be shown after Dangermouse, and Rug Rats.
    (Orang lain tidak dapat memikirkan bahwa "Dangermouse and Rug Rats" adalah sebuah acara TV.)
  2. The train will stop at Watford, Harrow, Pinner, Watford, and Bushey.
    ("Watford and Bushey" bisa saja merupakan 1 tempat, seperti "Bath and Wells".)
  3. The emblem is an amalgamation of the British and Irish flags, the Stars and Stripes, and the Hammer and Sickle.
    (Kata "and" muncul berulang kali pada contoh ini. Koma sebelum "and" memudahkan pembaca untuk mengerti maksud kalimat tersebut.)

CATATAN:

MEMULAI KALIMAT DENGAN CONJUNCTION
Dulu, ada sebuah pelajaran bahwa kalimat itu tidak boleh dimulai dengan sebuah kata sambung (Conjunction). Tetapi sekarang hal itu boleh-boleh saja dilakukan.
  1. I was certain he did it for the money. But, having read his diary, I have a new theory.
Yang paling sering berada di awal kalimat adalah "And" dan "But" dan diikuti dengan koma. Namun pemakaiannya jangan terlalu sering.

CONJUNCTION DENGAN KOMA
Ketika 2 kalimat sederhana disambungkan dengan sebuah Conjunction, harus diawali dengan koma.

Contoh:
  1. Our team was given 2 minutes' notice, but theirs had been training for weeks. (BENAR)
  2. I have spoken to Sarah, and she has confirmed the delivery date. (BENAR)
  3. I have spoken to Sarah, and confirmed the delivery date. (SALAH)
  4. We eventually found the cave, but Jack was not there. (BENAR)  
  5. We built the hut in an hour and then painted it. (BENAR)
CATATAN

KALIMAT MAJEMUK ?

Conjunction yang menggabungkan 2 bagian kalimat majemuk harus diawali dengan koma.
  1. I love milk. ( Kalimat Normal)
  2. I cannot drink it when it is warm.(Kalimat Normal)
  3. I love milk, but I cannot drink it when it is warm. (Kalimat Majemuk)

CONJUNCTION DAN TITIK KOMA (;)
Ketika sebuah kata sambung menggabungkan kalimat, maka harus didahului dengan koma. Tetapi jika salah satu atau kedua kalimat tersebut sudah mengandung/ memiliki koma di dalamnya, maka gunakan titik koma sebagai pengganti koma sebelum Conjunction yang kita pakai.

Contoh:
  1. In the '60s, there were dozens of buzzards along the 7-mile trek; but, due to the decline in vermin, only 2 adults live in the area at present.
Mark, Dawn and Sally adore boiled spare ribs; but Julia, a staunch vegetarian, leaves the room when they are on the menu

Auxiliary Verbs

Auxiliary verbs adalah kata kerja bantu yang secara gramatikal berfungsi membentuk atau memberi tambahan arti pada kalimat. Umumnya auxiliary verbs digunakan bersama-sama dengan kata kerja utama (main verbs) dan membantunya membentuk struktur gramatikal sebuah kalimat.

Ada tiga auxiliary verbs: to be, to do, dan to have. Be, do, dan have tidak mempunyai makna jika berdiri sendiri sebagai auxiliary verbs, meskipun begitu dalam bahasa Indonesia umumnya diartikan sebagai “sedang”, “telah”, “apakah”, atau “sungguh-sungguh”.


To Be
Auxiliary verbs yang biasa digunakan adalah be, am, is, are, was, were, being, been. Sebagai auxiliary verbs, to be biasa digunakan bersama past participle untuk membuat kalimat passive dan bersama present participle untuk membuat kalimat continuous.
Contoh:
- He is watching TV.
- We are teaching you about helping verbs.
- Small fish are eaten by big fish.
- He was killed in the war.
- The agencies were completing the inventories.
- I will be seeing him soon.
- He had only been trying to help.
- The house is being painted.

To Do
Auxiliary verbs yang digunakan adalah do, does, did. Sebagai auxiliary verbs, to do biasa digunakan bersama-sama kata kerja utama (main verbs) membentuk kalimat pertanyaan atau kalimat negatif. Dan juga dipakai untuk memberikan tekanan atau menghindari pengulangan kata kerja utama. Auxiliary verbs ini dikenal juga dengan istilah dummy operator atau dummy auxiliary.

Contoh:
- Do you like bananas?
- I don't feel like going out tonight.
- Where do you live?
- Don't forget to write.
- It doesn't matter if you win or lose.
- I didn't know what to do.
- What did you do with that notebook?
- He speaks faster than she does.
- I do understand.

To Have
Auxiliary verbs yang digunakan adalah have, has, had. Sebagai auxiliary verbs, to have digunakan bersama main verbs untuk membuat kalimat perfect.

Contoh:
- I have completed my work.
- She has acted in a film.
- They had forgotten to send the letter.
- Our guests have arrived.
- Has anyone phoned?
- I hadn’t seen him for fifteen years.
- Someone should have predicted these complications.



Catatan

Be, do, dan have juga berfungsi sebagai main verbs atau principal verbs. Perhatikan contoh berikut dibawah ini.
- She is a good singer. (Principal verb)
- She is singing. (Auxiliary verb)

Auxiliary verbs juga biasa disebut dengan istilah helping verbs.
Modal Auxiliary
Label: Modal Auxiliary, Tugas Bahasa Inggris
0 komentar
Kata kerja jenis ini adalah kata kerja yang membantu verbs (kata kerja) menyatakan beberapa arti seperti KEMAMPUAN, IJIN, KEMUNGKINAN, KEWAJIBAN (sesuatu yang merupakan keharusan)
Salah satu dari helping verbs, adalah modal auxiliaries atau modals, seperti can, could, may, might, must, ought to, shall, should, will, dan would, tidak berubah bentuk untuk beberapa subject. Untuk contoh, cobalah mengganti salah satu modal auxiliaries dengan menggunakan modal can dengan beberapa subjects dibawah ini.
I
you (singular)
he
we can write well.
you (plural)
they
Menggunakan Can dan Could
modal auxiliary can digunakan untuk
* untuk mengekspresikan kemampuan (dalam arti mampu melakukan sesuatu atau mengetahui bagaimana melakukan sesuatu):
He can speak Spanish but he can’t write it very well.
* untuk ekspresi izin (dalam arti yang diperbolehkan atau diizinkan untuk melakukan sesuatu):
Can I talk to my friends in the library waiting room?
* untuk mengungkapkan kemungkinan teoretis:
American automobile makers can make better cars if they think there’s a profit in it.
modal auxiliary could digunakan untuk
* untuk mengekspresikan kemampuan di masa lalu:
I could always beat you at tennis when we were kids.
* untuk mengungkapkan izin di masa lalu atau masa depan :
Could I bury my cat in your back yard?
* mengungkapkan kemungkinan sekarang:
We could always spend the afternoon just sitting around talking.
* mengungkapkan kemungkinan atau kemampuan dalam keadaan kontingen:
If he studied harder, he could pass this course.
Dalam mengekspresikan kemampuan, can dan could sering juga menyiratkan kesediaan: Can you help me with my homework?
Can versus May
auxiliary verb can dapat digunakan untuk mengekspresikan izin atau tidak — “Can I leave the room now?” ["I don't know if you can, but you may."] — tergantung pada tingkat formalitas teks atau situasi. Seperti dikatakan Theodore Bernstein dalam The Careful Writer, “seorang penulis yang memperhatikan sopan santun akan mempertahankan pembedaan tradisional: bisa untuk kemampuan atau kekuatan untuk melakukan sesuatu, mungkin untuk izin untuk melakukannya.
Pertanyaannya adalah pada tingkat aman apa Anda dapat mengabaikan “sopan santun.” Merriam-Webster’s Dictionary, edisi kesepuluh, mengatakan pertempuran sudah berakhir dan kata can dapat digunakan dalam hampir semua situasi untuk mengungkapkan atau meminta izin. Kebanyakan berwenang, bagaimanapun, menyarankan ketat kepatuhan terhadap perbedaan, paling tidak dalam situasi formal.
Authority: The Careful Writer oleh Theodore Bernstein. The Free Press: New York. 1998. p. 87.

Menggunakan May dan Might
ada dua dari berbagai masalah modal auxiliaries adalah may dan might. Ketika digunakan dalam konteks pemberian atau meminta izin, might adalah bentuk past tense dari may. Might jauh lebih tentatif daripada may.
* May I leave class early?
* If I’ve finished all my work and I’m really quiet, might I leave early?

Dalam konteks mengungkapkan kemungkinan, may dan might yang dipertukarkan bentuk present dan future form dan might + have + past participle adalah past form:
* She might be my advisor next semester.
* She may be my advisor next semester.
* She might have advised me not to take biology.

Hindari kemungkinan rasa membingungkan dengan “can” dengan implikasi “might“, bahwa situasi hipotetis pada kenyataannya tidak terjadi. Untuk contoh, katakanlah telah terjadi kecelakaan helikopter di bandara. Dalam laporan awal, sebelum semua fakta berkumpul, seorang penyiar bisa mengatakan bahwa pilot”may have been injured.” Setelah kami menemukan bahwa pilot sebenarnya baik-baik saja, penyiar sekarang dapat mengatakan bahwa pilot “might have been injured” karena itu adalah sebuah situasi hipotetis yang belum terjadi. contoh lainnya: tubuh telah diidentifikasi setelah begitu lama oleh seorang detektif. Dilaporkan bahwa”without this painstaking work, the body may have remained unidentified.”
Menggunakan Will dan Would

Dalam konteks tertentu, will dan would dapat praktis dipertukarkan, tetapi ada perbedaan. Perhatikan bahwa bentuk kontrak ‘ll sangat sering digunakan untuk will.
Will dapat digunakan untuk menyatakan kesediaan:
* I’ll wash the dishes if you dry.
* We’re going to the movies. Will you join us?
Ini juga dapat menyatakan niat (terutama pada orang pertama):
* I’ll do my exercises later on.
dan prediksi:
* spesifik: The meeting will be over soon.
* timeless: Humidity will ruin my hairdo.
* habitual: The river will overflow its banks every spring.
Would juga dapat digunakan untuk menyatakan kesediaan:
* Would you please take off your hat?
Ini juga dapat menyatakan desakan (agak jarang, dan dengan tekanan yang kuat dari kata “would”):
* Now you’ve ruined everything. You would act that way.
dan karakteristik kegiatan:
* customary: After work, he would walk to his home in West Hartford.
* typical (casual): She would cause the whole family to be late, every time.
dalam main clause, would dapat mengungkapkan makna hipotetis:
* My cocker spaniel would weigh a ton if I let her eat what she wants.
terakhir, would dapat mengekspresikan rasa probabilitas:
* I hear a whistle. That would be the five o’clock train.
menggunakan Used to
Auxiliary konstruksi verba used to digunakan untuk menyatakan suatu tindakan yang terjadi di masa lalu, mungkin lazim, tapi sekarang tidak lagi tindakan lazim terjadi:
* We used to take long vacation trips with the whole family.
Ejaan kata kerja ini merupakan masalah bagi sebagian orang karena akhiran “-ed” menghilang secara alamiah dalam berbicara: “We yoostoo take long trips.” Tapi seharusnya tidak menghilang secara tertulis.Di sini ada pengecualian, meskipun ketika auxiliary dikombinasikan dengan auxiliary lainnya, past tense dibawa oleh auxiliary baru dan akhiran “-ed” dimasukan. Hal ini akan sering terjadi dalam interogasi:
* Didn’t you use to go jogging every morning before breakfast?
* It didn’t use to be that way.
Used to juga dapat digunakan untuk menyampaikan arti terbiasa atau akrab dengan sesuatu:
* The tire factory down the road really stinks, but we’re used to it by now.

* I like these old sneakers; I’m used to them.

KURSUS ONLINE BAHASA INGGRIS

Kegiatan belajar saat ini bisa dilakukan di mana saja dan dengan menggunakan media apa saja. Dengan kemajuan dan dukungan teknologi informasi yang sudah semakin maju, sedikit banyak telah mengubah kebiasaan seseorang dalam mempelajari sesuatu. Khususnya bahasa Inggris, yang saat ini sudah semakin banyak materinya kita temukan di internet.
Saat ini banyak sekali terdapat situs layanan online yang memiliki konten web mereka bertemakan pendidikan yang dapat diakses dengan mudah, dan hampir kebanyakan bisa diunduh secara gratis tanpa biaya. Namun karena isi dari web tersebut gratis akhirnya tidak mengutamakan artikel secara berurutan dan bertahap. Sehingga terkadang pengunjung kesulitan memahami dari mana mereka mulai mempelajarai semua itu. Namun disisi lain juga artikel  yang membahas bahasa inggris gratis pun mempunyai keuntungan seperti bisa mengambil beberapa point yang kita butuhkan saja. Di web LKP BINA GENERASI pun ikut menyediakan beberapa artikel lepas yang membahas khususnya tentang grammar di kumpulan tutorial bahas inggrisgratisnya.  Silahkan kunjungani halam tersebut untuk mengetahui kesedian artikel apa saja yang ada pada halam web tersebut. Namun demi membentu professional layanan LKP BINA GENERASI pun mencoba untuk membuka Kusus bahaga inggris on line, untuk memaksimalkan siapapun yang ingin belajar bahasa inggris secara berurutan dan sistematis dan juga untuk sebuah wadah interaktif.

Adapun Kursus on line tersebut dibagai atas dua jenis. Dimana jenis pertama hanya system pendaftaran dan administrasi secara on line namun pembelajaran bisa berupa private bisa ditempat LKP BINA GENERASI, atau di rumah peserta. Kemudia jenis yang kedua dimana yang merupakan keseluruhan on line. Proses pembelajaran akan dimulai dengan pemutaran vidieo penjelasan dan di akhir pekan mengadakan video call interaktif untuk melayani feedback atau pertanyaan pertanyaan pada proses pembelajaran sebelumnya. Adapun trainer bisa memilih baik  male or female. Adapun trainer male beliau bapak Ahmad Nawawi,S.Pd. untuk ketersediaan trainer lain, mohon untuk mengkonfirmasi langsung ke LKP BINA GENERASI baik melalui call pada tautan HUBUNGI KAMI dibagian atas, atau langsung datang ke Kantor kami. Terima kasih.

Monday, 21 December 2015

Jenis Jenis Monitor Komputer desktop

Monitor adalah piranti komputer yang digunakan sebagai tampilan yang menunjukan hasil kerja sebuah komputer. Monitor merupakan sebuah layar yang memiliki ukuran seperti televisi, yang diukur berdasarkan panjang diagonal layarnya.
Ketajaman sebuah monitor dapat diukur dari tingkat resolusinya. Ukuran resolusi inti ditentukan oleh picture element (jumlah piksel) yang merupakan titik terkecil penghasil tampilan layar. Semakin besar resolusi sebuah monitor, maka semakin bagus kualitas gambar pada monitor.
a)      Monitor CRT
Monitor CRT (cathode ray tube / tabung sinar katoda) adalah monitor yang terbuat dari tabung hampa, sama halnya dengan monitor televisi. Hal ini yang membuat monitor CRT memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan monitor LCD. Monitor CRT banyak digunakan pada komputer-komputer generasi awal.
b)     Monitor LCD

Liquid crystal display (LCD / Kristal cair) adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang, salah satunya pada alat-alat elektronik (seperti televisi, kalkulator dan layar monitor).
            
c)      Monitor LED
(Light Emitting Diode) memiliki teknologi yang sama dengan LCD. Perbedaan secara fisik pada LED komputer lebih ramping / tipis. Pada beberapa tipe LED memiliki fungsi dan fitur yang lebih lengkap dibandingkan LCD, seperti kemampuan digital touch screen, Digital TV internet, Digital TV tuner tergantung tipe dari merek tertentu. Sedangkan perbedaan secara umum antara LED dan LCD hanya terletak pada sistem pencahayaannya yang menggunakan teknologi LED backlight. Berbeda dengan LCD yang menggunakan CCFL Backlight (lampu neon berjenis fluorescent), monitor LED mampu menghemat konsumsi listrik hingga 50 – 70% dibandingkan dengan LCD dengan kemampuan menghasilkan gambar yang sangat tajam.

Prosedur Service Dalam Peripheral Komputer meliputi printer dan bagian printer Catrridge

1)      PRINTER
Printer adalah perangkat output komputer yang dapat menghasilkan informasi teks maupun gambar pada media kertas.
Setiap merk printer memiliki permasalahan dan penanganan yang berbeda. Namun demikian, ada juga beberapa kerusakan umum yang sering Anda jumpai, misalnya pada printer merek canon, printer mati total dengan lampu indikator berkedip hijau-orange bergantian, proses cetak berhenti dan mengeluarkan pesan “Waste ink thank full”.Tipe kerusakan ini penyebabnya adalah penampung buangan tinta (berbentuk gabus) yang telah jenuh.Terlalu seringnya melakukan cleaning print head membuat masalah ini kerap muncul. Saat cleaning, printer akan menyedot tinta dan jika berlebih akan dibuang ke penampung.
TIP MENYELAMATKAN CATRIDGE :
· Persyaratan :
· Print head tidak cacat.
· Catridge tetap dingin saat printer dihidupkan ≥ 15 menit.
· Ada respon dari catridge saat tombol panel atau tutup printer dibuka.
Solusi :

Membersihkan print head yang tersumbat :

Print head yang mengering atau tersumbat membuat tinta tidak keluar, warnannya putus-putus atau warna hitam tidak keluar sama sekali. Kejadian seperti ini sering dialami pada jenis printer inkjet.
Jika Anda sering memeriksa kondisi print head secara periodik, masalah ini mungkin jarang terjadi. Untuk menangani masalah ini, coba lakukan test printer secara berulang-ulang dengan fasilitas bawaan driver printer. Lakukan pula proses pembersihan head (head cleaning).
Cara diatas hanya berguna jika sumbatan pada head tidak terlalu parah. Untuk head yang tersumbat parah, cara ini biasanya jarang berhasil. Jika proses cleaning Anda lakukan berulang-ulang, selain boros tinta, juga dapat menimbulkan masalah “waste ink thank full” yang memerlukan proses reset. Solusinya coba Anda bersihkan head printer dengan merendamnya ke dalam air hangat yang dicampur sedikit alcohol atau amoniak. Bagian yang dimasukan ke cairan hanya headnya saja. Jika perlu, gunakan cairan khusus untuk membersihkan head printer yang mengering.
Mereset printer + catridge :
Lampu berkedip-kedip dan tak mau mencetak. Langkah yang harus Anda ambil adalah mereset printer + catridge. Tujuan mereset adalah menghapus informasi tentang kondisi yang ada di printer termasuk “waste ink thank full”. Mereset printer ada dua metode, yaitu secara manual dan melalui software.
Manual
· Cabut semua kabel. Pasang kabel power sambil menekan tombol power (jangan dilepas).
· Tekan tombol resume, kemudian lepas dalam keadaan tombol power masih ditekan.
· Tekan sekali lagi tombol resume, kemudian lepas.
· Lepas tombol power
Langkah tersebut adalah untuk mereset printer secara sementara (bila listrik dicabut, masalah timbul kembali). Untuk menyelesaikan sampai tuntas, perlu direset permanen melalui software. Softwarenya dapat Anda download dari internet.
Langkah di atas belum menyelesaikan masalah secara total, selama gabus penampung buangan tinta masih jenuh atau filter penghisap tinta tersumbat atau kotor. Bongkar printer Anda, ambil gabusnya, cuci dan keringkan.
Software
· Driver printer harus telah terinstal pada komputer Anda.
· Printer harus dalam keadaan service mode (temporary reset). Untuk masuk ke service mode, ikuti langkah-langkah berikut :
· Pasang kabel power, lampu akan menyala hijau.
· Sambil tetap menekan tombol power, tekan tombol resume (lampu berubah orange).
· Lepas keduanya (printer akan mati).
· Nyalakan kembali (jangan mencabut power listrik)
· Jalankan service tool.
· Pilih port.
· Beri tanda cek pada EEPROM CLEAR (restore default/clear waste ink).
· Klik EEPROM DUMP (untuk sebagian kasus printer blinking).
·Untuk IP 1500, pada CLEAR WASTE INK COUNTER, klik MAIN lalu PLATEN.
·Untuk IP 1000, pilih USB PORT.
· Klik TEST PATTERN 1, lalu klik TEST PATTERN 2.
· Klik EEPROM CLEAR. Pada SETDESTINATION pilih IP 1000.

Cabut kabel power, pasang kembali dan nyalakan. Printer akan melakukan inisialisasi. Tunggu hingga lampu tidak berkedip.